Piramida
raksasa Mesir merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia saat
ini, sejak dulu dipandang sebagai bangunan yang misterius dan megah
oleh orang-orang. Namun, meskipun telah berlalu berapa tahun lamanya,
setelah sarjana dan ahli menggunakan sejumlah besar alat peneliti yang
akurat dan canggih, masih belum diketahui, siapakah sebenarnya yang
telah membuat bangunan raksasa yang tinggi dan megah itu? Dan berasal
dari kecerdasan manusia manakah prestasi yang tidak dapat dibayangkan di
atas bangunan itu? Serta apa tujuannya membuat bangunan tersebut? Dan
pada waktu itu ia memiliki kegunaan yang bagaimana atau apa artinya?
Teka-teki yang terus berputar di dalam benak semua orang selama ribuan
tahun, dari awal hingga akhir merupakan misteri yang tidak dapat
dijelaskan. Meskipun sejarawan mengatakan ia didirikan pada tahun 2000
lebih SM, namun pendapat yang demikian malah tidak bisa menjelaskan
kebimbangan yang diinisiasikan oleh sejumlah besar penemuan hasil
penelitian.
Nah,
sekarang pertanyaan, buat apa sih piramida2 tersebut dibangun?kemudian
dengan menggunakan apa piramida itu dibuat? Sekarang ane bakal
menjawab pertanyaan itu. Jawaban tersebut berdasarkan penelitian ane
Gan.
Spoiler for jawaban:
Di waktu senggang, ane mencoba membaca terjemahan Al-Quran di HP ane (Android). Dan Subhanallah, ane membaca bagian ini Gan :
Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta". Ql Al-Qashash Ayat 38
Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta". Ql Al-Qashash Ayat 38
36. Dan berkatalah Fir’aun: “Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu
37. (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta.” Demikianlah dijadikan Fir’aun memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan dia dihalangi dari jalan (yang benar); dan tipu daya Fir’aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian. (QS. Al-Mu’min [40]:36-37)
37. (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta.” Demikianlah dijadikan Fir’aun memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan dia dihalangi dari jalan (yang benar); dan tipu daya Fir’aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian. (QS. Al-Mu’min [40]:36-37)
Inilah
prasasti atau tugu yang menunjukkan nama Haman yang tersimpan di
Museum Hof di Wina yang sekarang bernama Museum Kunsthistorisches. Tugu
tsb juga menyebutkan profesi Haman sebagai kepala pekerja tambang batu.
Nama “Haman” tidaklah diketahui hingga dipecahkannya huruf hiroglif Mesir di abad ke-19. Ketika hiroglif terpecahkan, diketahui bahwa Haman adalah seorang pembantu dekat Fir’aun, dan “pemimpin pekerja bangunan”. (Gambar diatas memperlihatkan para pekerja bangunan Mesir kuno). Hal teramat penting di sini adalah bahwa Haman disebut dalam Al Qur’an sebagai orang yang mengarahkan pendirian bangunan atas perintah Fir’aun. Ini berarti bahwa keterangan yang tidak bisa diketahui oleh siapa pun di masa itu telah diberikan oleh Al Qur’an!!!
Secara menakjubkan, Al Qur’an menyampaikan kepada kita pengetahuan sejarah yang tak mungkin dimiliki atau diketahui di masa Nabi Muhammad SAW. Hiroglif tidak mampu dipecahkan hingga akhir tahun 1700-an sehingga pengetahuan tersebut tidak dapat dipastikan kebenarannya di masa itu. Ketika nama “Haman” ditemukan dalam prasasti-prasasti kuno tersebut, ini menjadi bukti lagi bagi kebenaran mutlak Firman Allah!!!
Nama “Haman” tidaklah diketahui hingga dipecahkannya huruf hiroglif Mesir di abad ke-19. Ketika hiroglif terpecahkan, diketahui bahwa Haman adalah seorang pembantu dekat Fir’aun, dan “pemimpin pekerja bangunan”. (Gambar diatas memperlihatkan para pekerja bangunan Mesir kuno). Hal teramat penting di sini adalah bahwa Haman disebut dalam Al Qur’an sebagai orang yang mengarahkan pendirian bangunan atas perintah Fir’aun. Ini berarti bahwa keterangan yang tidak bisa diketahui oleh siapa pun di masa itu telah diberikan oleh Al Qur’an!!!
Secara menakjubkan, Al Qur’an menyampaikan kepada kita pengetahuan sejarah yang tak mungkin dimiliki atau diketahui di masa Nabi Muhammad SAW. Hiroglif tidak mampu dipecahkan hingga akhir tahun 1700-an sehingga pengetahuan tersebut tidak dapat dipastikan kebenarannya di masa itu. Ketika nama “Haman” ditemukan dalam prasasti-prasasti kuno tersebut, ini menjadi bukti lagi bagi kebenaran mutlak Firman Allah!!!
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=14428747
0 comments:
Post a Comment