Simak pembahasannya di sini ya gan:
1. Pasti banyak di antara kita yg sering dengar mengenai pernikahan pasangan beda agama
2. Bagaimana sih sebenarnya menurut hukum Ind terkait pernikahan beda agama, realitanya, & apa masalah2 yg mungkin timbul?
3. Ttg hukum perkawinan (pernikahan), yg berlaku adlh UU No. 1/1974 ttg Perkawinan (UU Perkawinan) & peraturan2 pelaksananya
4. Menurut UU Perkawinan, perkawinan (pernikahan) adlh sah jk dilakukan mnrt hukum masing2 agamanya & kepercayaannya
5. Berarti berdasarkan UU Perkawinan tdk ada perkawinan (pernikahan) di luar hukum agamanya & kepercayaannya itu
6. Setelah pernikahan dilangsungkan mnrt agamanya, agar diakui secara negara, UU Perkawinan mewajibkan pernikahan tsb dicatatkan
7. Pernikahan pasangan beragama Islam dicatatkan di Kantor Urusan Agama (KUA)
8. Pernikahan pasangan beragama selain Islam dicatatkan di Kantor Catatan Sipil (KCS)
9. Bagaimana dgn pernikahan pasangan beda agama?
10. Pd dasarnya, hukum perkawinan di Ind tdk mengatur secara khusus pernikahan pasangan beda agama sehingga ada kekosongan hukum
11. Krn perkawinan (pernikahan) sah jk dilakukan sesuai agama & kepercayaannya, ini berarti UU Perkawinan menyerahkan pd ajaran dr agama masing2
12. Jd permasalahannya apakah agama yg dianut o/ masing2 pihak membolehkan utk dilakukannya pernikahan beda agama
13. Contohnya, dlm ajaran Islam wanita tdk boleh menikah dgn laki2 yg tdk beragama Islam (Al Baqarah [2]: 221)
14. Contoh lain, dlm ajaran Kristen pernikahan beda agama dilarang (II Korintus 6: 14-18)
15. Tp pd realitanya memang masih dpt terjadi adanya pernikahan beda agama di Ind
16. Guru Besar Hukum Perdata UI Prof. Wahyono Darmabrata, menjabarkan 4 cara populer pasangan beda agama melangsungkan pernikahan
17. 4 cara pasangan beda agama melangsungkan pernikahan: 1) meminta penetapan pengadilan
18. 4 cara pasangan beda agama melangsungkan pernikahan: 2) pernikahan dilakukan mnrt masing2 agama
19. 4 cara pasangan beda agama melangsungkan pernikahan: 3) penundukkan sementara pd slh satu hk agama
20. 4 cara pasangan beda agama melangsungkan pernikahan: 4) menikah di luar negeri
21. Cara penundukkan diri pd salah satu hukum agama mempelai mungkin lebih sering digunakan dlm pernikahan beda agama
22. Cara penundukkan diri pd hukum agama mempelai pernah terjadi pd pernikahan antara pesulap DC & K pd 2005 silam
23. Cara yg dilakukan oleh DC & K adlh dgn penundukan sementara pd slh satu hukum agama
24. DC yg Katolik dinikahkan scr Islam o/ penghulu pribadi yg dikenal sbg tokoh dr Yayasan P
25. Dlm penundukan pd agama pasangan, suami atau isteri dpt kembali lagi kpd agamanya semula
26. Jk perihal suami/isteri “kembali ke agama semula” menyebabkan berbedanya keterangan agama dlm KTP & dlm akta perkawinan, hal tsb tdk apa2
27. Dlm UU No. 23/2006 serta peraturan2 pelaksanaannya, tdk ada larangan keterangan agama dlm KTP beda dgn akta perkawinan
28. Contoh lain, pernikahan beda agama dilakukan mnrt hk agama masing2 yaitu: pagi menikah sesuai agama laki2, siangnya sesuai agama wanita
29. Dlm melakukan pernikahan mnrt hk agama masing2, yg jd masalah adlh pernikahan mana yg sah?
30. Jk pasangan beda agama menikah di luar negeri, stlh kembali ke Ind, plg lambat 1 th surat bukti perkawinan didaftarkan di KCS
31. Cara-cara pernikahan pasangan beda agama tersebut dianggap sebagai penyelundupan hukum
32. Para ahli agama maupun ahli hukum di Indonesia berbeda pandangan soal penyelundupan hukum pasangan beda agama
33. Mantan Menteri Agama Quraish Shihab: agar masalah pernikahan pasangan beda agama agar dikembalikan kpd agama masing2
34. Quraish Shihab: yg jelas dlm jalinan pernikahan, hrs didasari atas persamaan agama & keyakinan hidup
35. Quraish Shihab: pd pernikahan beda agama hrs ada jaminan dr agama masing2 suami & isteri tetap menghormati agama pasangannya
36. Pendapat Quraish Shihab sejalan dgn pernyataan Romo Andang Binawan SJ., dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyakarya
37. Romo Andang menerangkan bahwa hukum gereja Katolik memperbolehkan pernikahan beda agama
38. Hk gereja Katolik memperbolehkan pernikahan beda agama selama calon mempelai non-Katolik bersedia berjanji tunduk pd hk perkawinan Katolik
39. Hk perkawinan Katolik: perkawinan monogami & tdk bercerai seumur hidup, & membiarkan pasangannya tetap memeluk Katolik
40. Pihak KCS DKI Jakarta: negara bukannya tdk mau mengakomodir pernikahan beda agama, tp semua bergantung hk agama
41. KCS DKI Jakarta: larangan menikah beda agama tdk datang dr negara melainkan dr agama
42. KCS DKI Jakarta: sepanjang tdk ada pengesahan agama, tdk mungkin catatan sipil mencatat sebuah perkawinan
43. Pendapat berbeda soal pernikahan beda agama pernah disampaikan pengajar hukum Islam di UI Farida Prihatini
44. Farida Prihatini menegaskan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) melarang pernikahan beda agama
45. Farida Prihatini: pd prinsipnya agama2 lain jg tdk membolehkan, bukan hanya agama Islam
46. Farida Prihatini: semua agama tdk memperbolehkan kawin beda agama. Umatnya saja yg mencari peluang2
47. Farida Prihatini: pernikahan beda agama dianggap tdk sah, dianggap tdk ada pernikahan, tdk ada waris
48. Farida Prihatini: dlm pernikahan beda agama krn dianggap tdk ada pernikahan, anaknya jg ikut hubungan hk dgn ibunya
49. Farida Prihatini berpendapat pernikahan beda agama itu zina
50. Mengenai pernikahan beda agama ini, ada yurisprudensi Mahkamah Agung (MA) yaitu Putusan MA No. 1400 K/Pdt/1986 (Yurisprudensi)
51. Yurisprudensi tsb antara lain menyatakan KCS saat itu diperkenankan utk melangsungkan pernikahan beda agama
52. Kasus dalam Yurisprudensi ini bermula dr pernikahan yg hendak dicatatkan Andi Vonny G. P. (wanita/Islam) dgn Andrianus Petrus (pria/Kristen)
53. Yurisprudensi: dgn pengajuan pencatatan pernikahan di KCS maka Andi Vonny memilih pernikahannya tdk dilangsungkan scr Islam
54. Yurisprudensi: dgn demikian Andi Vonny memilih ikut agama Andrianus, maka KCS hrs melangsungkan & mencatatkan pernikahan tsb
55. Pernikahan pasangan beda agama dpt membawa masalah-masalah hukum selama pernikahan tersebut
56. Misalnya masalah hukum bagi anak yang dilahirkan dari pernikahan pasangan beda agama
57. Anak yg dilahirkan dr pernikahan pasangan beda agama dianggap anak sah selama pernikahan beda agama tsb dicatatkan di KUA/KCS
58. Anak yg sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan/pernikahan yg sah
59. Perkawinan/pernikahan sah secara negara jika dicatatkan di KUA atau KCS
60. Mengenai agama dr anak pernikahan beda agama, orang tua hrs melihat pd UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak
61. UU No. 23/2002: sblm anak dpt menentukan pilihannya, agama yg dipeluk anak mengikuti agama orang tuanya
62. Anak dpt menentukan agama pilihannya jk: anak tsb telah berakal & bertanggung jawab
63. Anak dpt menentukan agama pilihannya jk: memenuhi syarat & tata cara sesuai agama yg dipilihnya & peraturan yg berlaku
64. Oleh krn itu, selama anak blm dpt menentukan agamanya sendiri, hal ini bergantung pd kesepakatan kedua orang tuanya.
65. Akibat lain dari pernikahan beda agama adalah mengenai warisan
66. Syarat seseorg bs jd ahli waris dr pewaris Islam slh satunya adlh ahli waris hrs jg beragama Islam
67. Bagaimana jk suami Islam sedangkan anak2 dan isteri tdk beragama Islam?
68. Putusan MA No. 16 K/AG/2010: isteri non-muslim yg ditinggal mati suami muslim tdk termsk ahli waris, tp ia mendpt wasiat wajibah dr harta warisan suaminya
69. Begitu pula dgn anak yg berbeda agama dr pewaris Islam, tetap mendpt wasiat wajibah
70. Wasiat wajibah adlh wasiat yg walau tdk dibuat scr tertulis/lisan namun tetap wajib diberikan kpd yg berhak atas warisan dr pewaris
Nah, jd sebenarnya bs aja pernikahan beda agama itu dilakukan dan dicatatkan di KCS atau KUA.
Selain itu, ternyata suami/istri serta anak-anak yang berbeda agama dari pewaris bs jg dpt warisan dr pewaris berupa wasiat wajibah.
Uraian di atas, pernah kami publikasikan dalam sesi #MelekHukum di akun twitter @klinikhukum
sumber | iniunic.blogspot.com | http://www.kaskus.co.id/thread/5124d52bdb92488035000005
1. Pasti banyak di antara kita yg sering dengar mengenai pernikahan pasangan beda agama
2. Bagaimana sih sebenarnya menurut hukum Ind terkait pernikahan beda agama, realitanya, & apa masalah2 yg mungkin timbul?
3. Ttg hukum perkawinan (pernikahan), yg berlaku adlh UU No. 1/1974 ttg Perkawinan (UU Perkawinan) & peraturan2 pelaksananya
4. Menurut UU Perkawinan, perkawinan (pernikahan) adlh sah jk dilakukan mnrt hukum masing2 agamanya & kepercayaannya
5. Berarti berdasarkan UU Perkawinan tdk ada perkawinan (pernikahan) di luar hukum agamanya & kepercayaannya itu
6. Setelah pernikahan dilangsungkan mnrt agamanya, agar diakui secara negara, UU Perkawinan mewajibkan pernikahan tsb dicatatkan
7. Pernikahan pasangan beragama Islam dicatatkan di Kantor Urusan Agama (KUA)
8. Pernikahan pasangan beragama selain Islam dicatatkan di Kantor Catatan Sipil (KCS)
9. Bagaimana dgn pernikahan pasangan beda agama?
10. Pd dasarnya, hukum perkawinan di Ind tdk mengatur secara khusus pernikahan pasangan beda agama sehingga ada kekosongan hukum
11. Krn perkawinan (pernikahan) sah jk dilakukan sesuai agama & kepercayaannya, ini berarti UU Perkawinan menyerahkan pd ajaran dr agama masing2
12. Jd permasalahannya apakah agama yg dianut o/ masing2 pihak membolehkan utk dilakukannya pernikahan beda agama
13. Contohnya, dlm ajaran Islam wanita tdk boleh menikah dgn laki2 yg tdk beragama Islam (Al Baqarah [2]: 221)
14. Contoh lain, dlm ajaran Kristen pernikahan beda agama dilarang (II Korintus 6: 14-18)
15. Tp pd realitanya memang masih dpt terjadi adanya pernikahan beda agama di Ind
16. Guru Besar Hukum Perdata UI Prof. Wahyono Darmabrata, menjabarkan 4 cara populer pasangan beda agama melangsungkan pernikahan
17. 4 cara pasangan beda agama melangsungkan pernikahan: 1) meminta penetapan pengadilan
18. 4 cara pasangan beda agama melangsungkan pernikahan: 2) pernikahan dilakukan mnrt masing2 agama
19. 4 cara pasangan beda agama melangsungkan pernikahan: 3) penundukkan sementara pd slh satu hk agama
20. 4 cara pasangan beda agama melangsungkan pernikahan: 4) menikah di luar negeri
21. Cara penundukkan diri pd salah satu hukum agama mempelai mungkin lebih sering digunakan dlm pernikahan beda agama
22. Cara penundukkan diri pd hukum agama mempelai pernah terjadi pd pernikahan antara pesulap DC & K pd 2005 silam
23. Cara yg dilakukan oleh DC & K adlh dgn penundukan sementara pd slh satu hukum agama
24. DC yg Katolik dinikahkan scr Islam o/ penghulu pribadi yg dikenal sbg tokoh dr Yayasan P
25. Dlm penundukan pd agama pasangan, suami atau isteri dpt kembali lagi kpd agamanya semula
26. Jk perihal suami/isteri “kembali ke agama semula” menyebabkan berbedanya keterangan agama dlm KTP & dlm akta perkawinan, hal tsb tdk apa2
27. Dlm UU No. 23/2006 serta peraturan2 pelaksanaannya, tdk ada larangan keterangan agama dlm KTP beda dgn akta perkawinan
28. Contoh lain, pernikahan beda agama dilakukan mnrt hk agama masing2 yaitu: pagi menikah sesuai agama laki2, siangnya sesuai agama wanita
29. Dlm melakukan pernikahan mnrt hk agama masing2, yg jd masalah adlh pernikahan mana yg sah?
30. Jk pasangan beda agama menikah di luar negeri, stlh kembali ke Ind, plg lambat 1 th surat bukti perkawinan didaftarkan di KCS
31. Cara-cara pernikahan pasangan beda agama tersebut dianggap sebagai penyelundupan hukum
32. Para ahli agama maupun ahli hukum di Indonesia berbeda pandangan soal penyelundupan hukum pasangan beda agama
33. Mantan Menteri Agama Quraish Shihab: agar masalah pernikahan pasangan beda agama agar dikembalikan kpd agama masing2
34. Quraish Shihab: yg jelas dlm jalinan pernikahan, hrs didasari atas persamaan agama & keyakinan hidup
35. Quraish Shihab: pd pernikahan beda agama hrs ada jaminan dr agama masing2 suami & isteri tetap menghormati agama pasangannya
36. Pendapat Quraish Shihab sejalan dgn pernyataan Romo Andang Binawan SJ., dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyakarya
37. Romo Andang menerangkan bahwa hukum gereja Katolik memperbolehkan pernikahan beda agama
38. Hk gereja Katolik memperbolehkan pernikahan beda agama selama calon mempelai non-Katolik bersedia berjanji tunduk pd hk perkawinan Katolik
39. Hk perkawinan Katolik: perkawinan monogami & tdk bercerai seumur hidup, & membiarkan pasangannya tetap memeluk Katolik
40. Pihak KCS DKI Jakarta: negara bukannya tdk mau mengakomodir pernikahan beda agama, tp semua bergantung hk agama
41. KCS DKI Jakarta: larangan menikah beda agama tdk datang dr negara melainkan dr agama
42. KCS DKI Jakarta: sepanjang tdk ada pengesahan agama, tdk mungkin catatan sipil mencatat sebuah perkawinan
43. Pendapat berbeda soal pernikahan beda agama pernah disampaikan pengajar hukum Islam di UI Farida Prihatini
44. Farida Prihatini menegaskan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) melarang pernikahan beda agama
45. Farida Prihatini: pd prinsipnya agama2 lain jg tdk membolehkan, bukan hanya agama Islam
46. Farida Prihatini: semua agama tdk memperbolehkan kawin beda agama. Umatnya saja yg mencari peluang2
47. Farida Prihatini: pernikahan beda agama dianggap tdk sah, dianggap tdk ada pernikahan, tdk ada waris
48. Farida Prihatini: dlm pernikahan beda agama krn dianggap tdk ada pernikahan, anaknya jg ikut hubungan hk dgn ibunya
49. Farida Prihatini berpendapat pernikahan beda agama itu zina
50. Mengenai pernikahan beda agama ini, ada yurisprudensi Mahkamah Agung (MA) yaitu Putusan MA No. 1400 K/Pdt/1986 (Yurisprudensi)
51. Yurisprudensi tsb antara lain menyatakan KCS saat itu diperkenankan utk melangsungkan pernikahan beda agama
52. Kasus dalam Yurisprudensi ini bermula dr pernikahan yg hendak dicatatkan Andi Vonny G. P. (wanita/Islam) dgn Andrianus Petrus (pria/Kristen)
53. Yurisprudensi: dgn pengajuan pencatatan pernikahan di KCS maka Andi Vonny memilih pernikahannya tdk dilangsungkan scr Islam
54. Yurisprudensi: dgn demikian Andi Vonny memilih ikut agama Andrianus, maka KCS hrs melangsungkan & mencatatkan pernikahan tsb
55. Pernikahan pasangan beda agama dpt membawa masalah-masalah hukum selama pernikahan tersebut
56. Misalnya masalah hukum bagi anak yang dilahirkan dari pernikahan pasangan beda agama
57. Anak yg dilahirkan dr pernikahan pasangan beda agama dianggap anak sah selama pernikahan beda agama tsb dicatatkan di KUA/KCS
58. Anak yg sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan/pernikahan yg sah
59. Perkawinan/pernikahan sah secara negara jika dicatatkan di KUA atau KCS
60. Mengenai agama dr anak pernikahan beda agama, orang tua hrs melihat pd UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak
61. UU No. 23/2002: sblm anak dpt menentukan pilihannya, agama yg dipeluk anak mengikuti agama orang tuanya
62. Anak dpt menentukan agama pilihannya jk: anak tsb telah berakal & bertanggung jawab
63. Anak dpt menentukan agama pilihannya jk: memenuhi syarat & tata cara sesuai agama yg dipilihnya & peraturan yg berlaku
64. Oleh krn itu, selama anak blm dpt menentukan agamanya sendiri, hal ini bergantung pd kesepakatan kedua orang tuanya.
65. Akibat lain dari pernikahan beda agama adalah mengenai warisan
66. Syarat seseorg bs jd ahli waris dr pewaris Islam slh satunya adlh ahli waris hrs jg beragama Islam
67. Bagaimana jk suami Islam sedangkan anak2 dan isteri tdk beragama Islam?
68. Putusan MA No. 16 K/AG/2010: isteri non-muslim yg ditinggal mati suami muslim tdk termsk ahli waris, tp ia mendpt wasiat wajibah dr harta warisan suaminya
69. Begitu pula dgn anak yg berbeda agama dr pewaris Islam, tetap mendpt wasiat wajibah
70. Wasiat wajibah adlh wasiat yg walau tdk dibuat scr tertulis/lisan namun tetap wajib diberikan kpd yg berhak atas warisan dr pewaris
Nah, jd sebenarnya bs aja pernikahan beda agama itu dilakukan dan dicatatkan di KCS atau KUA.
Selain itu, ternyata suami/istri serta anak-anak yang berbeda agama dari pewaris bs jg dpt warisan dr pewaris berupa wasiat wajibah.
Uraian di atas, pernah kami publikasikan dalam sesi #MelekHukum di akun twitter @klinikhukum
sumber | iniunic.blogspot.com | http://www.kaskus.co.id/thread/5124d52bdb92488035000005
0 comments:
Post a Comment