Anak
berkemampuan khusus atau lebih dikenal dengan anak indigo memang
mempunyai Terlahir sebagai anak Indigo bukanlah sebuah pilihan, tetapi
merupakan takdir yang tidak bisa dihindari. Ketika dia menyadari
kehadirannya bukan sebagai orang biasa, merasakan kemarahan yang besar
terhadap perilaku manusia yang buruk dan jahat, melihat sesuatu yang
tidak bisa dilihat orang lain, ingin merubah dunia menjadi lebih baik
dengan kekuatan sendiri, saat itu dia tidak bisa lagi melepaskan diri
dari tanggung jawab, karena dia sudah menyadari bahwa dia adalah seorang
anak Indigo.kemampuan istimewa yang hanya dimiliki oleh sebagian kecil
orang.
Hari-harinya dipenuhi oleh pemikiran-pemikiran yang mendesak, susah
tidur dengan tenang, dan penglihatan-penglihatan yang mengganggu
pikiran dan perasaan, sepertinya hidupnya sudah ditakdirkan untuk
menanggung semua itu. Dia mungkin bisa melupakannya untuk beberapa
saat, tetapi pemikiran-pemikiran dan suara-suara akan terus mengisi
hari dan malamnya. Bagi sebagian anak Indigo proses penyembuhan bisa
dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.
1. Sakit kepala yang hebat
Hampir semua indigo pernah mengalami sakit kepala yang hebat. Hal ini
disebabkan proses berpikir yang keras tanpa dikehendaki, banyak hal yang
ingin dilakukan tapi tidak bisa diatasi, dan pikiran yang terlalu luas
memasuki hal-hal yang tidak bisa disentuh oleh pemikiran manusia pada
umumnya. Kondisi ini memerlukan energi besar dan proses berpikir yang
berat. Terapi obat mungkin bisa membantu, tetapi bersifat non permanen
dan beresiko kelebihan pemakaian karena penggunaan yang terus-menerus
2. Susah tidur
SuarA-suara yang mengganggu, penampakan-penampakan, melihat penderitaan
alam, sukma yang berjalan kemana-mana, dan pemikiran-pemikiran idealis
yang menuntut perwujudan membuat seorang anak indigo susah untuk
tidur. Walaupun mata terpejam tetapi tetap mendengar dan berpikir.
Anak Indigo harus belajar untuk sering berkoneksi dengan Tuhan lebih
intensif dan berpasrah dengan segenap jiwa kepada-Nya. Lepaskan semua
beban pikiran, mintalah pentunjuk dan serahkan kepada-Nya untuk
menyelesaikan.
3. Lambung yang lemah
Salah satu organ tubuh yang paling menderita disebabkan stress karena
berpikir dengan berat adalah lambung. Lambung yang lemah akan bereaksi
negatif berupa produksi asam lambung yang berlebihan pada saat anak
Indigo stress. Makan obat sakit lambung secukupnya dan perbanyak ibadah
serta lakukan meditasi untuk penenangan.
4. Empati yang menyakitkan
Tidak mudah untuk berempati terhadap penderitaan orang lain, atau alam
yang sedang dizholimi oleh manusia-manusia jahat dan serakah, sedangkan
sedikit yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan buruk itu. Rasa
empati ini sering kali berakibat buruk kepada anak Indigo. Disebabkan
kepekaan yang berlebihan pada anak Indigo, rasa empati yang mendalam
bisa menjadikan dirinya ikut menderita. Rasa empati terhadap orang yang
sakit bisa membuat anak Indigo menderita penyakit yang sama, seperti
terjadi penularan walaupun bukan penyakit yang menular.
Untuk
mengurangi efek negatif rasa empati yang mendalam ini sebagian anak
Indigo mengambil sikap tidak acuh yang berlebihan. Sehingga mereka
tampak sebagai anak yang tidak peduli lingkungan sosial dan tidak mau
bergaul.
Sebaiknya rasa
empati disalurkan ke dalam bentuk tindakan langsung seperti mengobati
orang yang sakit atau berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan dan kebaikan
orang lain. Penyaluran energi dalam bentuk kepasrahan kepada Tuhan
adalah jalan yang paling efektif.
5. Rasa marah yang mendesak
Rasa marah melihat perilaku manusia yang buruk dan jahat adalah alasan
utama seorang anak Indigo ingin menunaikan kewajibannya. Rasa marah ini
kemudian berwujud menjadi semangat yang besar untuk mengubah keadaan
menjadi lebih baik. Bagi anak Indigo yang belum menemukan jati dirinya,
biasanya rasa marah ini bisa berakibat buruk terhadap perilakunya
kepada orang di sekitarnya. Perlawanan dan protes-protes akan selalu
ditunjukkannya kepada orang di sekelilingnya, seperti orang tua,
saudara-saudaranya dan guru di sekolah yang tidak memahami keadaannya.
6. Kepribadian yang berubah-ubah
Persinggungan anak Indigo dengan dimensi supranatural yang terlalu
sering dan mendalam mengakibatkan pengaruh negatif berupa "jejak yang
tertinggal". Hal ini semacam sisa-sisa efek elektromagnetik pada
sel-sel otak. Jejak-jejak dimensi lain ini kemudian akan berulang
berupa "kunjungan-kunjungan" yang berlanjut.
Karena suara
dari dimensi lain itu datang berupa gelombang yang kemudian ditafsirkan
sebagai suara di dalam batin, seringkali anak Indigo mengalami efek
kebingungan berupa kepribadian ganda. Bahkan seringkali antar "pribadi"
terjadi pertentangan pendapat dalam menghadapi suatu permasalahan.
Untuk
mengatasi hal ini anak Indigo harus mempertajam indera keenamnya untuk
membedakan setiap "pribadi" yang datang. Mungkin diri anak indigo akan
menjadi sebuah forum pertemuan berbagai "pribadi", namun sebagai pribadi
yang bebas seorang anak Indigo harus mampu mandiri dan mempunyai
pandangan atau keyakinan sendiri yang kuat. Jadikan setiap informasi
yang datang sebagai pengetahuan dan dimanfaatkan seperlunya sesuai
dengan kebutuhan.
7. Dilematis
Ada sebagian anak Indigo – umumnya yang sudah menginjak remaja – yang
mengalami kebingungan untuk memilih antara dua hal, apakah akan terus
menjadi anak Indigo dengan segala atribut dan tanggung jawabnya atau
berusaha memadamkan keindigoannya dan tidak peduli dengan apa pun yang
terjadi di sekitarnya. Kedua pilihan itu sama-sama tidak enak,
terlebih-lebih kalau harus memadamkan keindigoan sedangkan tuntutan
tanggung jawab terus mengejar-ngejar. Bisa-bisa hidup seorang Indigo
akan dihantui perasaan bersalah sampai dewasanya.
8. Cap "aneh"
Cap "aneh" sebetulnya hal lumrah bagi seorang Indigo. Tetapi stempel
"aneh" ini akan menjadi permasalahan serius bagi anak-anak yang belum
bisa menerima penolakan lingkungan. Perlu pengertian orang tua dan
orang di sekitarnya untuk tidak terlalu memposisikan anak Indigo
sebagai "alien" di lingkungannya sendiri.
9. Dijauhi teman-teman
Beberapa anak Indigo dijauhi dalam pergaulan teman sebayanya karena dia
lebih sering menjadi "orang tua" bagi teman-temannya, ketimbang
sebagai teman bermain. Peringatan-peringatan, nasehat dan
larangan-larangan membuat anak-anak lain jengkel dan menjauh.
Walaupun
kesendirian lebih disukai oleh anak Indigo daripada berkumpul dengan
teman-temannya, sebaiknya dia tetap harus bersosialisasi dengan tetap
bersekolah dan bermain bersama keluarga.
Bagi para orang
tua dan guru anak-anak Indigo hendaknya memahami bahwa anak Indigo
mempunyai kondisi kejiwaan yang khusus. Pemahaman orang-orang di
sekitarnya atas keadaan mereka akan sangat membantu penyembuhan luka
batin yang dialaminya. Menjadi tanggung jawab kita bersama
menghantarkan mereka menuju keberhasilan hidup di masa dewasanya kelak.
sumber | iniunic.blogspot.com | http://yafi20.blogspot.com/2013/05/kisah-9-penderitaan-anak-indigo.html
0 comments:
Post a Comment