Nabi bersabda ”Sesungguhnya sebaik-baik usaha adalah usaha perdagangan “ Hadits ini dengan tegas menyebutkan bahwa profesi terbaik menurut Nabi Muhammad adalah perdagangan.
Ada seseorang bertanya, “Penghasilan apakah yang paling baik, Wahai Rasulullah?” Beliau jawab: “Penghasilan seseorang dari jerih payah tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur.” [HR. Ahmad di dalam Al-Musnad no.16628]
Nabi Muhamad SAW dan para Sahabat tidak hanya mengajarkan konsep menjadi kaya tapi sudah memberi contoh yang sangat jelas dan detail agar kita cepat kaya dengan cara Islam yaitu dengan berdagang/jadi pengusaha ,karena Nabi dan para Sahabatnya adalah pedagang ulung, Sebelum Marketing Modern ada,berabad-abad yang lalu Nabi sudah mengajarkan Brand Image,Brand Equty, Customer Satisfaction, Business dengan hati, Green Marketing dan Maketing Innovation .
Business cara Nabi :
Tidak boleh menjual barang haram (Business dengan hati)
Dari ‘Amir dari Abdullah bin Nu’man bin Basyir r.a. beliau berkata:” Saya mendengar Rasulallah bersabda,” sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang subhat (samara-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap subhat berarti dia telah menyelamatkan agamanya dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara subhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembala hewan gembalaannya di sekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati. (HR al-Bukhari dan Muslim -redaksi lafazh dari al-Bukhari-)
Tidak boleh merusak lingkungan (Green Marketing)
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadaNya……..”
Al Hijr 19, ”Dan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.”
Tidak boleh menipu pembeli dengan barang cacat atau rusak(Customer Satisfaction)
“Barangsiapa menipu (orang lain) maka bukan termasuk golongan kami (umat Islam).” [HR. Muslim I/69 nomor. 45]
Tidak boleh mengurangi hak-hak pembeli (Brand Equity/perlindungan konsumen)
Tidak boleh cepat patus asa dalam berdagang “ Tidak akan di rubah nasib suatu kaum kalau mereka sendiri tidak berubah” (Marketing Innovation)
Brand Nabi Muhamad sendiri di kaum Qurais yang terkenal kejujurannya “AL Amin” adalah Brand Image yang luar bisa kuat untuk modal berbisnis.
Nabi juga mengajarkan kita untuk cepat kaya dengan investasi yang aman dan menguntungkan yaitu Investasi ditanah /rumah ( dikontrakan / dibuat perumahan ) atau emas,sampai sekarangpun ternyata harga tanah/rumah/emas selalu naik
Nabi mengajarkan agar cepat kaya, kita disuruh berniaga dengan ALLAH,berdagang dengan ALLAH sangat gampang ,tidak butuh modal dan pasti cepat kaya,bagaimana caranya berniga dengan ALLAH ? yaitu :
Sholat Tahajud
(Walaupun hanya 2 rokaat tapi rutin tiap malam)
Kalau kita mau membuat usaha berskala besar maka kita harus minta ijin dan datang ke otoritas setempat,kalau perlu kita meloby ke Walikota agar dapat ijin atau dapat proyek besar,demikian juga kalau kita mau berdagang dengan ALLAH tanpa modal apa-apa tentunya kita harus menghadap kepada ALLAH tepat waktu (Sholat Wardu) dan datang sepagi mungkin (Sholat Tahajud) agar kita menjadi prioritas pertama di beri proyek karena yang antri ada jutaan orang, Setiap pagi jam 07.00 sd jam 11.00 kita mengantri di kasir (Sholat Dhuha 6 rokaat) agar tiap hari dana proyek itu keluar terus ,jika semua manusia di muka bumi ini menjadi konglomerat semua,tidak akan mengurangi sedikitpun Kekayaan ALLAH,Kenapa kita tidak mau meloby dengan yang punya bumi dan langit dengan Sholat?
sumber | iniunic.blogspot.com | http://www.kaskus.co.id/thread/518dc56f5a2acfb36a000007/konsep-bisnis-nabi-muhammad-saw/
0 comments:
Post a Comment